Thursday, June 12, 2014

Perlunya Daya Saing Merk Lokal

Jalan-jalan di mall karena bingung mau ke mana saat akhir pekan, atau lebih tepatnya  "ngadem" karena cuaca yang begitu panas memang menjadi salah satu pilihan. Lantas penulis merasakan gemerlapnya lampu mall seraya melihat salah satu toko busana asal luar negeri, (dari negeri sakura). Memang toko tersebut dirancang agar pengunjung nyaman, dengan warna-warna cerah, dinamis, khas anak muda.

Di depan toko, kebetulan penulis melihat  harga yang dipasang di atas tumpukan celana-celana di sebuah meja. Harga celana tersebut cukup mengejutkan, dengan toko yang begitu menarik, merk terkenal, serta terletak di mall besar juga, sepotong celana dibanderol dengan Rp. 200.000,00.  Di bagian lain, toko tersebut menyediakan lima pasang kaus kaki dengan warna-warna pastel yang menurut penulis cukup unik, dengan harga Rp.100.000,00. Penulis pun cukup terkejut dengan harga tersebut, di mana bila kita pergi ke Pasar Pagi Mangga Dua, lima pasang kaus kaki dengan warna dan kualitas yang bagus belum tentu busa didapat dengan harga Rp. 100.000,00.

Harga-garga murah memang menjadi magnet bagi masyarakat terutama kelas menangah perkotaan. Tidak hanya-harga yang murah, toko tersebut dapat memadu padankan harga dengan situasi toko, dengan corak-corak yang menggambarkan dinamisme serta memberi kesan mewah, tidak ketingggalan kualitas barang yang disediakan juga menjanjikan. Lalu, bagaimana dengan merk-merk lokal ? Mampukah mereka bersaing dengan merk-merk luar negeri tersebut ?

Tidak heran kita mendengar di zaman pasar bebas sekarang ini produk-produk dalam negeri kalah bersaing. Mungkin bukan karena masalah kualitas, akan tetapi harga yang dipasang oleh produsen lokal kalah bersaing karena mereka masih belum terjun di pasar industri besar seperti toko-toko asal luar negeri lainnya.

Banyak pihak yang seharusnya memberikan perhatian pada permasalahan ini. Pemerintah turut mempunyai peran besar bagaimana produsen lokal agar tetap memiliki daya saing dengan pemain asal luar yang berinvestasi di Indonesia. Selain itu produsen lokal juga harus bisa memerhatikan tren-tren yang ada saat ini, bagaimana sebuah produk dirancang agar tetap baik kualitasnya juga peningkatan  pemasaran produk.

Thursday, March 6, 2014

Crimea : Panggung Rusia di Eropa



Tidak salah keadaan di Ukraina dinilai sebagai babak baru perseteruan baru antara Timur dan Barat. Semenanjung  Crimea yang berada di Selatan Ukraina yang mayoritas penduduknya berbahasa Rusia menjadi titik perpecahan antara Timur dan Barat. Rusia  merasa memiliki kepentingan untuk melindungi warga semenanjung Crimea yang berbahasa Rusia. Akan tetapi di sisi lain Kiev yang telah diduki pihak pro-UE tidak menginginkan adanya campur tangan Rusia, hal senada juga dilontarkan oleh pihak Uni Eropa bersama dengan Amerika Serikat.
Rusia Masih Menginginkan Rekan
Pertikaian di Ukraina sekarang ini tidak seperti menjadi pengingat kembali memori  masyarakat internasional akan perang dingin antara Blok Timur dan Blok Barat. Rusia kerap memiliki sikap yang berseberangan dengan Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa mengenai beberapa permasalahan, termasuk  permasalahan di Timur Tengah.  Rusia tampak ingin menunjukkan bahwa diri mereka masih ada  dan tidak terhapus  dari ingatan akan negara kuat dan berpengaruh. Seperti yang diketahui bahwa Ukraina merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet dan memiliki hubungan yang baik dengan Rusia semasa Yanukovych berkuasa. Ukraina mengimpor gas dari Rusia, sebaliknya Rusia menjadi pengimpor barang-barang berat seperti baja. Mantan Presiden Yanukovych menganggap penting hubungan kedua Negara tersebut mengingat Ukraina  membutuhkan gas yang dipasok oleh Rusia. Rusia tidak rela apabila sekutunya  bergabung dengan UE dan Amerika Serikat.  Rusia pun tidak segan-segan  menjanjikan bantuan sebesar 15 miliar dolar kepada Ukraina. Langkah tersebut menunjukkan upaya Rusia  menarik kembali perhatian Ukriana sebagai “tetangga yang pernah serumah”.

Crimea Sebagai Panggung
Semenanjung Crimea menjadi arena unjuk gigi bagi Rusia untuk menarik simpati penduduk Ukraina yang  berbahasa Russia di daerah tersebut. Sekelompok anggota bersenjata tidak beridentitas mulai menduduki wilayah tersebut. Banyak yang menganggap bahwa pasukan tidak beridentitas tersebut diorganisir oleh Rusia. Rusia merasa berhak untuk melindungi etnis Rusia yang menjadi mayoritas di Crimea. Tampak Moskwa memiliki alasan untuk dapat memasuki wilayah Ukraina tersebut. Beberapa kalo terjadi bentrokan antara kelompok pendukung Ukraina dan Rusia.





Di sisi lain, negara-negara Uni Eropa masih harus menjaga hubungan baik dengan Rusia sementara mereka juga mengencam Rusia  membawa pasukan ke Crimea. Negara-negara UE juga membutuhkan pasokan gas dari Rusia. Menurut laporan AFP, 66% gas Rusia diimpor oleh Negara-negara Uni Eropa melalui Ukraina, dengan Jerman sebagai pengimpor terbesar. Pipa-pipa gas menjalar dari Rusia melalui Ukraina dan disebarkan ke Negara-negara Eropa lainnya. Kenyataan tersebut mebuat Rusia untuk sementara dapat  “sedikit beraksi”.  Uni Eropa mendukung Ukriana untuk ikut bergabung.  Akan tetapi Mantan Presiden Yanukovych pada November 2013 tidak menandatangani persetujuan  hubungan lebih mendalam antara UE dan Ukraina mengingat Yanukovych merasa  Ukraina masih tergantung dengan Rusia dalam masalah energi. Hal ini yang membuat warga Ukraina pro-UE menjadi marah dan melakukan demonstrasi di Kiev.

Dunia perlu memperhatikan sikap Rusia dan juga  mendengar Crimea mengenai keberadaan otonomi mereka. Ukraina sendiri harus memperhatikan Crimea dan pendapat mereka apakah langkah terbaik yang akan diambil. Apakah warga Crimea yang mayoritas berbahasa Rusia akan menjadi warga kelas terpinggirkan, mengeingat  hal tersebut diwaspadai oleh kelompok ini.Walaupun Moskwa merasa berhak untuk melaukan pengamanan warga berbahasa Rusia, akan tetapi Rusia perlu juga menahan diri agar tidak membuat permasalahan menjadi lebih ruwet yang nantinya akan menyusahkan kawasan Eropa Timur tersebut. 

Friday, February 28, 2014

Kiev Diduki Pro-Barat, Ukraina Terpecah ?

Barricades in front of a government building in Simferopol on February 27 hold a banner that reads: "Crimea Russia." There's a broad divide between those who support the pro-Western developments in Kiev and those who back Russia's continued influence in Crimea and across Ukraine.





Yanukovych telah lengser dari singgasana presiden Ukraina. Ia  melarikan diri, salah satu dugaan baik masyarakat Ukraina maupun masyarakat internasional ia  pergi ke  Rusia untuk mendapatkan perlindungan.
Selepas pergantian kekuasaan di Ukraina, bagi etnis Rusia yang berada di negeri tersebut, membuat keadaan menjadi tidak aman. Perpecahan  nampak antara etnis Ukraina yang berada di wilyah Barat dan etnis Rusia di wilayah Timur. Kerusuhan terjadi di sevastopol, kota yang berada diwilayah otonomi Ukraina, yakni Crimea. Daerah Crimea memiliki penduduk yang mayoritas adalah etnis Rusia, dalam permasalahan ini mereka turut pro-Rusia. 

Permasalahn di Ukraina semakin sulit , di mana pihak pro Barat yang telah menduduki Kiev menginginkan terjadinya kesepakatan antara Kiev dengan Uni Eropa demi kesejahteraan Ukraina. Akan tetapi, ada hal yang luput dari perhatian masyarakat internasional akan timbulnya permasalahan baru, yakni adanya perselisihan antar etnis di Ukraina sendiri. Militer Rusia disinyalir berpotensi untuk masuk ke wilayah Criema. Hal ini telah dikecam oleh berbagai pihak agar Rusia tidak ikut campur tangan.


Pihak luar Ukraina seperti negara-negara Uni Eropa beserta Amerika Serikat harus berupaya untuk " tidak masuk" ke dalam permasalahn internal Ukrina. Paling tidak Uni Eropa dan Amerika Serikat mencegah Rusia untuk tidak masuk ke Ukraina dengan cara-cara militer.

Wednesday, January 29, 2014

Perusahaan Lokal Mendunia Lewat Klub Sepak Bola


Garuda Sponsor Resmi Kostum Latihan Liverpool


Cukup menyegarkan saat mendengar salah stau persuashaan Indonesia menjadi sponsor klub papan atas Liga Inggirs. Garuda Indonesia  menjadi sponsor bagi salah satu Empat Besar klu Liga Inggris Ini tampak sebuah kemajuan seiring dengan niat dari perusahaan lokal yang ingin namannya bisa lebih di dengar di dunia internasional. 
Selain Garuda Indonesia, ada juga perusahaan elektronik dalam negeri yang juga menjadi sponsor klub asal Merseyide, Everton. Polytron dan Everton menandatangani kerjsama pada thaun 2013 lalu. Bahkan Everton menyediakan Layar LED dan telepon genggam khusus untuk staff Everton. 




Perusahaan-perusahaan Asia tampak sudah mulai mengekspansi Eropa, dalam hal ini mulai menjadi sponsor beberapa klub-klub papan atas di liga-liga Eropa. Tidak hanya hanya menjadi rekan untuk berbagi keuntungan, para pengusaha Asia tersebut berusaha untuk menguasai kepimilikan klub. Contohnya, pengusaha asal Malaysia ada Tony Fernandez yang memiliki Queens Park Rangers dan maskpai penerbangan Air Asia, logo Air Asia pun terpampang di seragam skuat klub asal London tersebut. Selain Tony Fernandez, ada Vincent  Tan yang memiliki klub promosi Cardiff City dengan tulisan Visit Malaysia di seragamnya.

Perusahaan dan klub sepakbola menjadi dua pihak yang berusaha saling menguntungkan.Cukup membanggakan apabila perusahaan lokal dapat menjadi sponsor klub yang bermain di Liga Eropa. Setelah menjadi sebuah sponsor bagi klub besar diharpakan perusahaan tersebut dapat menjaga kualitas produk.

Thursday, January 16, 2014

Kekuatan Modal Pendongkrak Kemajuan Klub ?


Manchester City Rebut Pucuk Klasemen


Kekuatan modal, dalam konteks ini uang, semakin menunjukan perannya dalam kemajuan sebuah klub. Tampak sudah tiga klub yang masuk masa keemasannya setelah mendapatkan suntikan dana besar dari pemilik klub baru. Para opemilik klub tersebut merupakan orang-orang kaya yang memang mampu untuk melakukan perubahan dalam klub melalui keuekuatan finansial.

Paris Saint-Germain players celebrate a goal


Tiga klub yang sekarang ini dapat disebut berhasil contohnya adalah klub Liga Inggirs Manchaster City, Paris Saint-Germain, dan juga AS Monaco. Manchaster City yang dimiliki Sheikh Manosur asal Abu Dhabi, PSG dimiliki Nasser AL-Khelaifi, dan juga AS Monaco Dmitry Ryobolovlev. Ketiga orang ini menjadi orang kuat secara finansial di negaranya dan juga menguasai perusahaan-perusahaan tertentu.

Prestasi yang mulai diraih Manchaster City baru muncul pada Liga Inggris musim 2011-2012. Manchaster City menjadi juara Liga Inggris setelah sekitar 47 tahun terakhir menjuarainya. Prestasi yang diraih ini mengalami proses setelah 2008 klub dibeli oleh Sheikh Mansour dan mulai membeli pemain-pemainnya. Manchaster sekarang juga masih menunjukkan tajinya setelah pada musim 2012-2013 bertengger di peringkat dua Liga Inggris. Pada 2013-2014 Manchaster City  terus bertarung dengan pemuncak Arsenal dan juga Chelsea.Manchaster City semakin tidak terbendung dengan banyak gol yang berhasil dimasukkan oleh penyerang mereka, salah satunya Alvaro Negredo.



 Bila Manchaster City harus menempuh proses dulu, berbeda dengan PSG. PSG mendapatkan mendapatkan angin segar pada tahun 2011, pada musim 2012-2013 menjuarai Liga Prancis, gelar yang belum pernah merea dapatkan  sejak berdiri dengan format modern seperti sekarang ini. PSG langsung membeli beberapa bintang dari liga luar. Sebut saja pemain bintang sekelas Zlatan Ibrahimovich dan Thiago Silva yang dibeli dari AC Milan. Lavezzi yang penampilannya menarik perhatian di Naopil juga direkrut. 



Emmanuel Riviere - Monaco v Ajaccio


Monaco dengan kekuatan finansial yang dimiliki Rybolovlev, pengusaha asal Rusia juga cukup fenomenal. AS Monaco harus bertarung di Ligue 2 terlebih dahulu untuk kemabli ke Ligue 1. Rybolovlev membeli AS Monaco pada 2011. Setelah berjuang Monaco pun masuk menjadi klub Ligue 1 pada 2013-2014. Monaco menjadi penguasa puncak klasemen Ligue 1 pada musim 2013-2014 seperti sekarang uini menjadi pesaing PSG untuk memnangi Ligue1.AS Monaco membeli penyerang asal Kolombia yang berhasil mengantarkan Athletico Madrid menjuarai Liga Europa pada 2011-2012, yakni Radamel Falcao. Monaco juga membli Joao Moutinho dan James Rodriguez dari FC Porto, Carvalho dari Madrid, serta Eric Abidal dari Barcelona.

Kekuatan Finansial menjadi  unsur yang penting dalam klub bila melihat contoh ketiga klun ini. Dana besar dapat dikeluarkan untuk membeli pemain kelas dunia. Akan tetapi mungkin, tidak hanya dana yang besar menjadi faktor terpenting. Sisi lain dari klub juga menjadi perhatian, bagaimana kekompakkan dan juga konsistensi klub dalam liga menjadi faktor penting lainnya bahwa membangun sebuah klub tidak semata instan. Dalam era industri sepakbola, banyak klub yang berusaha mencari cara cepat untuk meraih gelar. Tidak jarang banyak klub juga mengealami utang yang begitu banyak, atau malah ditinggal oleh investor karena klub dalam meraih gelar tidak memperhatikan faktor selain dana.