
http://assets.kompas.com/data/photo/2013/10/24/1733516Presiden-Barack-Obama-dan-Kanselir-Angela-Merkel780x390.jpg
Setelah pengungkapan 70,3 juta pembicaraan warga Prancis yang disadap, kembali terkuak penyadapan Amerika Serikat terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel. Hal ini mengejutkan dunia internasional. Bagaimana tidak, kedua negara ini merupakan sekutu dekat Amerika Serikat.Hal ini merupakan buntut dari pengungkapan Edward Snowden yang membocorkan pengawasan yang dilakukan NSA terhadap 35 kepala negara.
Antara Obama Mengetahui atau tidak Mengetahui
Menarik untuk mengetahu terdapat dua fakta mengenai penyadapan Kanselir Jerman tersebut. Media Jerman seperti Der Spiegel menakan bahwa Obama mengetahui penyadapan tersebut , hal senada juga dikemukakan oleh media Jerman lainnya seperti Bild am Sontagg. Hal menarik lainnya adalah saat ditelpon Merkel, Obama pun mengaku tidak mengetahui soal penyadapan tersebut. Keseimpangsiuran mengenai pengetahuan Obama mengenai aksi penyadapan masih menjadi pemberitaan media-media internasional lainnya.
NSA yang disebut-sebut sebagai pelaku penyadapan disinyalir telah menjalankan aksinya tersebut kepada 35 kepala negara. Banyak negar-negara Timur Tengah yang juga disadap, hal ini mungkin dianggap wajar oleh NSA yang menganggap bahwa hal tersebut sudh menjadi "hal penting lainnya" terkait aksi mereka di Timur Tengah yang dapat mengancam juga keamanan AS. Dua kawasan telah menyatakan kekecewaan mereka terhadap AS , yakni Eropa dan Amerika Selatan.Akan tetapi bila melihat penyadapan terhadap teman sendiri, yaitu dua sekutu besar AS selain Inggris, yakni Prancis dan Jerman. Apakah
sepatutnya Amerika Serikat mendengar pembicaraan telepon teman dekat?
Tidak hanya Merkel yang bereaksi, presiden Prancis pun menyatakan penundaan pembicaraan kerja sama antara Uni Eropa dengan Amerika Serikat. Presiden Prancsi pun terlihat cukup kesal dengan apa yang dilakukan AS terhadap waraganya. Dikutip dari DW, Dilma Roussef pun juga marah akan aksi AS tersebut.
AS pun dalam posisi terpojok. Media-media internasional lainnya masih menebak-nebak mengneai tahu tidaknya Obama akan penyadapan ini. Mengapa penyadapan yang dilakukan NSA ini sampai perlu melakukan penyadapan terhadap teman sendiri. Hal ini menjadi kerugian dan luka bagi hubungan baik AS dengan sekutu-sekutu dekatnya di Eropa. Rusia pun yang tidak terlalu banyak berkomentar mengenai masalah ini rasanya sudah cukup membuat AS gerah dengan membuka negaranya untuk pelarian Snowden.